Grand Prix F1 Italia: Mengapa penyelesaian anti-iklim yang memicu kemarahan itu benar

Dengan Max Verstappen terlihat nyaman🍸 untuk kemenangan kelima berturut-turut, sepertinya akan terjadi plot menarik bagi harapan tuan rumah Charles Leclerc saat🧸 McLaren milik Daniel Ricciardo berhenti pada Lap 47.
Sebuah Safety Car dikerahkan di lap berikutnya dan yan♛g pembalap terdepan masuk pit untuk ban Soft mengantisipasi restart. Namun, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengevakuasi mobil Ricciardo, dan Safety Car yang justru mengambil George Rus💦sell alih-alih Verstappen, restart yang diharapkan pun tak tiba.
Kenapa ini adalah keputusan tepat?
Berbeda dengan akhir kontroversial 168澳洲5最新开奖结果:Grand Prix Abu Dhabi 2021, finish di Mo𓆉nza mengikuti protokol yang benar.
Seandainya ada cukup putaran, para backmarker akan diizinkan untuk menyalip Safety༺ Car dan mengejar bagian belakang kereta. Restart akan terjadi pada akhir putaran berikutnya.

Tapi waktu akhirnya habis u🅷ntuk skenario seperti itu terjadi, sebagian besar karena kesulitan untuk m𝓀engevakuasi McLaren Ricciardo karena mobilnya masuk persneling, serta mobil-mobil butuh waktu untuk berbaris sesuai posisinya.
Itu berarti Verstappen menang dari Leclerc, yang tidak diber🦂i kesempatan untuk menyerang pembalap Red Bull di akhir pertandingan. Hal ini membuat tifosi Ferrari yang partisan, menanggapi hasil tersebut dengan sorakan yang memekakkan telinga.
“Sementara segala upaya dilakukan untuk memulihkan Mobil #3 dengan cepat dan melanjutkan balapan, ಌsituasi berkembang dan marshal tidak dapa🔴t menempatkan mobil ke posisi netral dan mendorongnya ke jalan keluar,” bunyi pernyataan FIA.
“Karena keselamatan operasi pemulihan adalah satu-satunya prioritas kami, dan insiden itu tidak cukup signifikan untuk memerlukan bendera merah, balapan berakhir di bawah safety car mengikuti prosedur yang disepakati antara FIA danꦦ semua Pesaing. Waktu periode safety car dalam balapan tidak ada hubungannya dengan prosedur ini.”
Bagaimana perbedaannya dengan Abu Dhabi 2021
Mantanꩵ Race Director FIA Michael Masi kehilangan pekerjaannya karena secara keliru tidak menaati prosedur Safety Car pada akhir Grand Prix Abu Dhabi, dengan tindakannya secara langsung mengubah hasil kejuaraan dunia.
Keputusan Masi untuk memaksakan pertarungan satu putaran memungkinkan Verstappen men🌊yalip Hamilton di tur terakhir dan merebut kejuaraan dengan penꦚyelesaian paling dramatis.

Pria Australia itu mendapat tekanan dari kubu Mercedes dan Red Bull dan akhirnya gagal menerapkan aturan dengan benar dalam dua cara. Yang pertama adalah hanya mengikuti sebagian aturan seputar unlapping, sementara ia juga gagal mengikuti prosedur yang benar mengenai wakt🎉u restart, dengan memulai kembali balapan satu pu🅺taran lebih awal.
Bos Mercedes Toto Wolff tidak bisa 1🎃68澳洲5最新开奖结果:menolak referensi ke peristiwa Abu Dhabi setelah balapan.
"Arah balapan akan mendapat kritik tapi kali ini, merekꦓa mengikuti aturan," katanya kepada Sky.

Joining wuqian0821.com 🎉;in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees m🌞ost of the Indonesian articles on the site.