Horner Ungkap Masalah Red Bull Sudah Terdeteksi Sejak 2023
Christi🍨an Horner mengakui Red Bull masalah yang dihadapi Red Bull saat ini sudah terlihat sejak akhir 2023.

Christian Horner mengatakan Red Bull saat ini tidak dapat "mempercayai" alat mereka setelah melihat "masalah" dalam data mereka sejak tahap akhir musim F1 2023.
Setelah memulai musim 2024 dengan kuat - memenangi 7 dari 10 balapan pertama - Red Bull telah menjalani enam balapan tanpa kemenangan seja💫k Grand Prix Spanyol bulan Juni.
RB20 milik juara dunia saat ❀ini telah dirundung masalah keseimbangan dan mekanis yang sejauh ini sulit diatasi oleh🌌 tim meski sudah memperkenalkan serangkaian upgrade dalam beberapa bulan terakhir.
Max Verstappen𒈔 hanya mampu finis di 🍬urutan keenam pada Grand Prix Italia hari Minggu di Monza, dengan rekan setimnya Sergio Perez dua posisi di belakangnya di urutan kedelapan.
Horner mengakui Red Bull telah menyadari masalah tersebut seja🎃k awal tahun 2024, dan bahkan sudah ada sejak Grand Prix Amerika Serikat tahun lal🦋u.
"Saya rasa hal itu sudღah ada sejak lama. Say👍a rasa jika menilik data-data yang ada, ada masalah pada karakteristik di awal tahun," kata Horner.
"Yang lain jelas telah mengambil langkah maju dan saat kami mendorong paket lebih keras, masa♈lah itu terungkap. Bahkan jika Anda melih♏at kembali data, ada beberapa balapan tahun lalu di mana kami mulai melihat ini, di Austin, dan seterusnya.
“Itu adalah karakteristik yang kami tahu harus kami tanꦑgani, dan🍌 pabrik memberikan fokus penuh untuk melakukan itu.”
Ia menambahkan: "Saya pikir jika Anda menyelidikinya lebih dalam, ada beberapa masalah di awal tahun, bahkan ketika kami memenangkan balapan dengan selisih 2𝓡0 detik.
"Saya pikir peningka💖tan terbaru, meskipun memberi beban pada mobil, itu membuat bagian depan dan belakang terpisah. Kita bisa melihatnya, terowongan angin kami tidak mengatak🌄an itu, tetapi lintasan mengatakan itu.
“Jadi, hal itu harus diatasi, karena jelas jika Anda mengalaminya🦩, itu berarti Anda tidak ꦗdapat mempercayai alat Anda, jadi Anda harus kembali melacak data dan pengalaman sebelumnya.”
Keunggulan Verstappen di puncak klasemen pembalap t🌸elah berkurang menjadi 62 poin dengan delapan balapan tersisa, sementara keunggulan Red Bull atas💞 McLaren di klasemen konstruktor telah berkurang menjadi delapan poin.
Setelah balapan hari Minggu, pembalap asal Belanda itu menegaskan kedua gelar dunia berada dalam ancaman 💯serius jika Red Bull tidak "membalikkan mobilnya" dan melakukan pe𒊎rbaikan.
Horner mengakui Red Bull “tertekan” untuk membalikka🐻n keadaan.
"Saya pikir yang terpenting adalah memaham💦i masalah ini, dan saya pikir ada beberapa perbaikan yang mungkin dapat dilakukan, mungkin bukan untuk menyelesaikan seluruh masalah, tetaജpi untuk mengatasi sebagiannya," katanya.
“Kami sekarang punya jeda dua minggu sebelum Baku dan Singapura, lalu jeda singkat lain yan☂g bisa kami gunakan untuk bekerja, antara Singapura dan Austin, jadi saat ini sangatlah penting🐎.”

Joining wuq𝄹ian0821.com in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles o🍌n the site.