Russell: F1 GP Portugal Adalah Balapan Tersulit Williams Sejak 2019

George Russell membintangi kualifikasi F1 GP Portu❀gal saat ia nyaris kehilangan tempat di Q3 hanya dengan 0,057 detik, akhirnya memulai balapan hari Minggu dari tempaಞt ke-11.
Namun peruntungannya berputar 180 derajat saat balapan di mana pembalap junior Mercedes itu terlihat kesulitan sejak start, turun d꧅ari P11 ke P16 dalam hitungan lap.
Russell finis di urutan ke-16 yang mengecewak💦an, hanya mengalahkan dua pembalap Haas dan rekan setim Williams Nicholas Latifi.
Berkaca pada balapan di Portimao, Russell menyalahkan "sensitivitas aerodinamis" dari Williams FW43B atas performa buruknya di ha꧙ri balapan.
“Ya itu pasti, kesulitan yang luar biasa, mungkin balapan tersulit yang kami alami sejak 2019♒," kata Russell. “Saya me♊ngatakannya sejak awal, kami tahu kekuatannya dan kami tahu kelemahan mobil kami, sangat sensitif secara aerodinamis.
“Kami melihat di Imola ketika kondisinya lebih tenang dan performa ada di sana, kami melihat kemarin di kualifikasi, kondisi t🉐enang sejak Q2 berjalan dan performa ada di sana, seperti di FP1 dan performa ada di sana, dan kami lihat hari ini itu tidak ada. Sayangnya, itulah sifat binatang buas dengan mobil kami saat ini.
“Kami telah menjalani tiga balapan sekarang, dua di antar♋anya sangat lemah dan sirkuitnya terbuka. Jadi semoga saja kita tidak membicarakan ini🔜 sepanjang musim. "
Russell meragu🌊kan start buruknya di lap pembukaan m👍embuatnya kehilangan kesempatan untuk mencetak poin pertamanya untuk Williams.
"Itu tidak akan membuat perbe♒daan, kami akan mundur," tambah Russell. “Itulah sifat ketika mobil sangat sensitif secara aerodinamis sehingga tidak memberikan kepercayaan pada diri saya atau Nicholas untuk menyerang pada lap pertama itu.
“Kami terus-menerus kesulitan dari belakang dan itu adalah perlombaan untuk bertahan hidup, menjaga mobil tetap di lintasan daripada benar-benar balapan. Seperti yang saya katakan, ini salah satu balapan tersulit yang pernah kami lakukan. Jadi san✨gat disayangkan, k🦂arena mobil itu memiliki potensi.
“Apakah kita baru saja tidak beruntung? Saya tidak tahu. Akankah ini menjadi kisah mus๊im ini? Mungkin tidak, karena kami telah menjalani dua dari tiga b൩alapan yang sangat kencang, sangat berangin, semua orang di pit lane telah membicarakannya dan Bahrain serta Portimao sangat berangin.
"Mari kita lihat saat musim berlangsung. Jelas ada kecepatan di 🅠dalam mobil tetapi bintang-bintang harus sejajar untuk kita, jika ti🎉dak kita tidak akan kemana-mana, seperti yang kita lakukan hari ini. ”

Joining wuqian0821.com in 2021 as an Editor for the Indonesian Editio🧔n, Derry oversees most of the Indonesian articles on 🐼the site.