Bastianini Sebut Pengereman 'Medan Pertempuran' Pembalap Ducati

Pengereman Ducati baru-baru ini menajdi sorotan ketika pemimpin klasemen MotoGP Francesco Bagnaia mengalami masalah dengan roda belakang yang tergelincir secara agresif.
Enea Bastianini, MotoGP, German MotoGP, 16 June
Enea Bastianini, MotoGP, German MotoGP, 16 June

Masalah tersebut sangat mempengaruhi Bag༒naia, yang tersingkir dari Grand Prix I𝔍ndia.

Sang juara bertahan mampu memulihkan sebagian kekuatan pengeremannya pada putaran Motegi berikutnya, meskipun tidak cukup untuk mencegah kemenangan ganda daꩵri rivalnya, Jorge Martin.

Dengan✤ ha♔nya tiga poin yang memisahkan Bagnaia dan Martin, yang juga sama-sama memakai Ducati GP23, bukan tidak mungkin gelar akan ditentukan oleh teknik pengereman kedua pembalap.

Jorge
Jorge

Enea Bastianini, rekan setim Bagnaia yang kini cedera, mengatakan kepada wuqian0821.com baꦑhwa pengereman adalah hal yang sangat berbeda bagi ked🐭elapan pebalap Ducati.

“Gaya Pecco sangat mirip dengan gaya saya saat m🐈asuk tikungan, tapi di bagian pengereman terakhir, kami berbeda,” kata Bastianini.🧜 “Tetapi dibandingkan dengan pebalap Ducati lainnya, sekali lagi ini sangat berbeda.

“Terutama Jorge Martin atau Johann Zar♛co. Bagi saya, tidak mungkin membandingkannya dengan data merek𒁏a!”

Jadi setiap pebalap Ducati berbeda pa🌃da bagian terakhir pengereman?

“Tepat sekali,” Bastianini membenarkan.

Marco Bezzecchi, Jepang MotoGP 29 September
Marco Bezzecchi, Jepang MotoGP 29 September

Kata-kata tersebut didukung oleh Marco Bezzecchi yang berada di posisi ketiga klasemen, yang baru-baru ini menyebut pengereman sebagai kunci kℱesuksesannya di tahun 2023:

“Saya telah mempelajari Pecco, Jorge dan seluruh pebalap Ducati sejak pertama kali saya datang ke MotoGP. Saya masih perlu melakukan lebih banyak langkah unt♔uk terus kuat dalam pengereman karena sekarang saya kuat di beberapa trek, namun kesulitan di trek ಌlain.”

Enea Bastianini, Austria MotoGP 17 Agustus
Enea Bastianini, Austria MotoGP 17 Agustus

Bastianini: Bagian belakang motor terasa tidak stabil

Musim Bastianini cukup diganggu oleh cedera, mulai dari patah tulang selangka saat dijatuhkan o💛leh Luca Marini di pembuka musim Portimao, kemudian pergelangan kaki dan tangannya saat ia memicu insiden Tikungan 1🌜 di Catalunya.

Di sela-sela itu, pembalap Italia itu meraih finis terbaik di posisi kedelapan. Jauh dari empat kemenangannya pada motor berusia setahun di Gresini Ducati musi✤m lalu.

“Tahun lalu saya berada di zona nyaman karena motor '21 telah menempuh ja🅰rak yang jauh. Dan tahun ini saya melakukan pekerjaan [pengembangan] lainnya untuk pertama kalinya se🧸lama tes musim dingin,” kata Bastianini.

“Motor '23 sangat bagus, tapi saya harus memahami poi🌱n terkuatnya.”

Enea Bastianini, MotoGP, Spanish MotoGP, 28 April
Enea Bastianini, MotoGP, Spanish MotoGP, 28 April

Menariknya, ketika ditanya mengapa ia merasa tidak nyaman di GP23, Bastianini menu🎐njukkan ke꧃tidakstabilan pengereman belakang yang baru-baru ini melanda Bagnaia.

“Motor ini lebih reaktif di tikungan. Daꦕn kadang saya kalah karena banyak bergerak, terutama di bagia♐n belakang, dan saat harus mengerem, motor jadi tidak stabil,” jelas Bastianini.

“Ini adalah pe🌄rubahan besar dari tahun 2021 [di Gresini tahun lalu]. Tꦺapi setelah balapan di Austria, kami membuat langkah bagus karena kami memahami sesuatu tentang motor itu.

“Saat motornya sangat agresif, sulit untuk mไenjadi cepat… Jika motornya stabil, itu lebih baik, karena 300 tenaga kuda itu banyak!”

Ketika zon♒a pengereman MotoGP sema♏kin diperebutkan, begitu pula jumlah penguncian depan, saat pengendara mendorong batas kendali.

“Dari TV sulit untuk melihat penguncian depan tetapi tim mengetahui ketika mereka melihat data di dalam kotak: 'Lihat berapa banyak penguncian dep🎃an!'

“Tapi saat kita be🦩rkendara, kita tahu!” Bastianini terse🔯nyum.

Read More