Berita MotoGP: Rumor Balapan Arab Saudi, Marquez Harus Turun di Qatar?

Dalam kolom berita MotoGP pekan ini, Arab Saudi mengutarakan niatnya untuk menggelar balapan MotoGP, dan kenapa Giacomo Agostini merasa Marc Marquez harus balap di Qatar.
Berita MotoGP: Rumor Balapan Arab Saudi, Marquez Harus Turun di Qatar?

Presiden Federasi Otomotif Arab Saudi, Pangeran Khalid, minggu ini telah mengkonfirmasi kepada publikasi Spanyol MARCA bahwa membawa MotoGP ke negara itu adalah tujuan berikutnya setelah mengam𒁃ankan Formula 1 dengan sirkuꦓit jalanan Jeddah yang baru.

"Kami ingin menjadi tuan rumah semua acara motorsport besar, dan MotoGP adalah salah satu yang paling banya🌸k diikuti oleh warga Saudi," jelas Pangeran Khalid bin Sultan Al Fais﷽al Al Saud.

Khalid menambahkan: "Kami sedang membangun kota motor di Qiddiya, dengan lebih dari 10 sirkuit untuk reli, acara lintas negara, relicross, motorcross ... untuk kompetisi terbaik di dunia. Dan tentu saja, kami ingin meny💞elenggarakan MotoGP. serta segera setelah kami tiba bersiap-siap karena mereka adalah balapan yang saꦡngat menarik. "

Sirkuit Qiddiya akan dibangun sebagai bagian tengah dari mega-city di pinggiran Riyadh, 💯yang akan disetujui untuk menggelar F1, MotoGP dan WEC meya𝓡kinkan kepala Saudi Motorsport.

Remote video URL

Balapan pembu꧃kaan MotoGP di Qatar tinggal seminggu🀅 lagi, dan dengan kembalinya Marc Marquez masih belum jelas, juara dunia kelima belas kali Giacomo Agostini telah memberikan pemikirannya dengan mengatakan: "Marquez harus balapan di Qatar dan finis terakhir".

Pada Decemeber 2017, CEO KTM Stefan Pierer menjadi berita utama ketika dia mengumumkan rencana🅠 untuk membeli Ducati, tetapi rencana ini dan negosiasi penjualan konsekuen antara bos KTM dan pemilik Ducati Audi tidak berjalan dengan🍸 baik, karena Pierer mengakui bahwa mereka telah 'keluar dari meja sejak Decemeber. '2020.

Pierer telah berulang kali menyatakan dia tidak akan membuat sepeda motor lebih dari dua silinder. "Ducati💦 akan berada di bawah tekanan. Semua tantanga♉n baru seperti digitalisasi dan e-mobilitas, standar emisi baru, pabrikan sekecil Ducati tidak dapat mengatasinya dalam jangka panjang," tambah pria Austria itu.

Read More