Kesimpulan Mengejutkan Bagnaia Soal Penyebab Kecelakaanya

Francesco Bagnaia mengalami DNF ketiga dari empat balapan terakhir setelah kehilangan kendali atas Desmosedici-nya di Sachsenring, me🔯nem꧋patkannya 91 poin di belakang pemimpin klasemen Fabio Quartararo.
Terlihat frustrasi, Bagnaia bersikeras bahwa dia tidak menemukan alasan untuk ke♊celakaan tersebut, sekalipun ia sudah melihat ke dalam data telemetri.
“Melihat data, tidak mungkin dipahami,” kata Bagnaia akhir pekan lalu. “Saya tidak bisa menjelaskannya. Saya sangat marah, karena 👍ketika Anda jatuh dan Anda tahu mengapa, jika itu kesalahan Anda, biasanya saya sangat kritis terhadap diri sendiri. Tapi hari ini, alasan saya jatuh adalah sesuatu yang tidak bisa saya jelaskan.”
Namun, setelah menganalisis tidak hanya kecelakaan musim ini teta🍌pi juga gaya kemenangan balapan di masa lalu sejak Moto2, Bagnaia yakin dia melihat skenario umum.
“Tiga kali sa🌌ya jatuh tahun ini. Pertama kali di Qatar saya mendorong karena saya tertinggal. Tetapi dua kali lainnya, di saat yang sama ketika saya mengatakan 'Saya akan lebih tenang, bernapas dan kemudian kemb🍌ali', saya jatuh,” jelas Bagnaia.
“Saya tidak tahu tentang motor lain, tetapi perasaan saya💃 adalah ketika Anda tidak menekan motor ini, mungkin lebih mudah untuk jatuh. Itu sesuatu yang aneh, tapi ituಌ satu-satunya hal yang terlintas di benak saya ketika saya berpikir mengapa saya jatuh.”
Selain berpotensi mempengaruhi performa atau perilaku ban, Bagnaia 💖mengakui bahwa keputusan untuk tidak 𓆉menekan juga bisa memiliki konsekuensi mental.
“Saya ingin mengatakan bahwa saya tidak pernah kehilangan konsentrasi selama balapan, tetapi mungkin b🦹erpikir untuk lebih tenang dan bernafas bukanlah sesuatu yang membantu saya,” katanya.
“Karena jika kita melihat balapan saat saya start pertama dan push, saya tidak memiliki masalah seperti ini. Mengendalikan jarak dari [pebal🎃ap di belakang] bukanlah masalah.
“Jadi saya harus berkonsentrasi untuk lebih fokus dalam𓃲 situasi di mana saya bukan yang pertama, ketika saya tidak memiliki keunggulan kecil 6-7 persepuluh dan bekerja pada saat itu.
“Saya yakin kami tidak berbicara tentang memiliki terlalu banyaꦡk tekanan, karena saya pikir semua pembalap telah bekerja keras selama bertahun-tahun sebelum tiba di MotoGP dan kami dapat mengelola tekanan dengan baik.
“Tetapi masalahnya adalah dalam kasus saya, juga ketikaꦆ saya menang di Moto2, saya memenangkan 8 balapan dan semua 8 kemenangan balapan adalah saya di depan d💮an mendorong [sepanjang waktu].
“Saya juga berpikir🔥 saya bagus dalam pert❀arungan, karena ketika saya harus kembali [melalui lapangan] biasanya saya bisa melakukannya.
“Tetapi dalam situasi di mana balapan mul▨ai [s🐬tabil]… Saya harus lebih fokus untuk mendorong sepanjang waktu.
“Saya hanya memikirkan ini, karena saya benar-benar ingin mening🍷katkan diri saya, dan itu adalah sesuatu yang mungkin harus saya tingkatkan.”


Joining wuqian0821.com ♎in 2021 as an Editor for th🧔e Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.