Pacar Bagnaia Ungkap Kisah Kecelakaan pada Kencan Pertamanya

Pacar Francesco Bagnaia, Domizia Castagnini, telah mengungkapkan cerita soal bagaimana kencan pertama mereka berakhir dengan kecelakaan mobil.
Francesco Bagnaia , San Marino MotoGP. 1 September
Francesco Bagnaia , San Marino MotoGP. 1 September

Castagnini merupakan sosok familiar di dalam garasi Ducati, dan me🧔njadi pendukung terbesar Francesco Bagnaia saat merengkuh gelar MotoGP per🍨tamanya tahun ini.

Namun, ada sebuah kisah menarik dari kencan pertama keduanya, yang sudah menjalin 🐲hubungan sejak 2016.

Pada kencan pertamanya, Bagnaia dan Castagnini mengalami kecelakaan mobil ringan dalam p♍erjalanan ke rumah.

Remote video URL

“Kami pergi makan malam di sebuah rest✅oran di Turin,” kata Casta🌳gnini kepada La Stampa. “Saya ingat sore itu hujan.

ꦇ"Setelah makan malam, dalam perjalanan pulang, Pecco ingin membuat impresi yang bagus kepadaku saat mengendarai mobilnya.

“Untuk menyombongkan diri, dia meluncur sedik꧅it di atas kerikil dan setelah kehilangan kendali kami menabrak tiang. Itu hanya membengkokkan rodanya, dan untungnya kami tidak🍷 terluka.

“Saya tertawa seperti orang gila꧂. Dia, di sisi lain, m😼erasa malu. Orang tua saya tidak pernah tahu tentang cerita ini sebelumnya, kalau tidak mereka tidak akan pernah membiarkan saya keluar lagi.

"Mereka selalu mengira ka♊kek Pecco, Antonio, yang menghancurkan roda mobilnya."

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Paman Castagn🅷ini adalah Gianfranco Leoncini, pemain sepakbola legendaris yang membela Juventus dan Italia. Dia juga berteman dengan Carola Bagnaia, adik yang kini menjadi asisten, bahkan sebelum mengenal Pecco.

"Kami sudah saling kenal sejak sekolah menengah," katanya tentang Carola. "Kami pergi ke sekolah be♊rsama dan segera menjalin hubungan yang baik.

"Pecco dan saya, di sisi lain, keluar dalam dua kelompok be𝕴rbeda dan kemudian dua kelompok bergabung.”

Kalahkan tekanan untuk rengkuh gelar

Bagnaia menyelesaikan kisah comeback terbesar sepa🌱njang sejarah MotoGP dengan membalikkan selisih 91 poin dari Fabio Qꦿuartararo untuk memastikan gelar pada putaran terakhir di Valencia.

Peꦆcco merupakan Italiano pertama yang menjadi juara dunia MotoGP se💖jak Valentino Rossi pada tahun 2009, dan yang pertama bagi Ducati sejak Casey Stoner tahun 2007.

Castagninꦛi menjelaskan perjuangan Bagnaia un💮tuk 'mengalahkan' tekanan yang membuncah jelang putaran Valencia, di mana keduanya mengaku kesulitan bahkan untuk tidur.

"Itu adalah salah satu hari terbaik ☂dalam hidup kam💃i," kata Castagnini.  "Saya bisa tidur berkat pelepasan stres.

"Pecco tidak terlalu baik karena ketegangan yang menumpuk di hari-hari seb꧒elumnya. Malam-malam tanpa tidur, mungkin, adalah sebelum Grand Prix Valencia. Kami tidak bisa beristirahat dengan baik.

"Kami bangun sepanjang waktu dari sꦬtres dan saya memimpikan balapan."

Ditanya tentang saat-saat tersulit dalam karir Bagnaia, Castagnini berkata: “Tidak ada momen yang buruk secara khusus. Mungkin pada 2019 dan 202🎃0 saat dia membalap di Pramac.

“Itu adalah bulan-bulan yang rumit karena hasilnya tidak kunjung datang dan dia tidak tenang🧔. Tapi kami selalu mendukung satu sama lain dan mungkin itulah kunci untuk melewati momen itu."

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Kegiatan Bagnaia saat lepas dari motor

Castagninꦚi memberikan beberapa wawasan lucu tentang Bagnaia jauh dari dunia MotoGP: "Dia mengoleksi sepatu, sneakers. 

“Saya ingat sekali di awal tahun: dia di Qatar 𒆙dan saya di Pesaro. Melalui aplikasi seluler saya menyalakan dan mematikan lampu di rumah.

"Saya langsung takut, kemudian saya menyadari bahwa itu a✱dalah dia, meskipun dia selalu menyangkalnya!

“Saya menyukai tekad yang dia miliki untuk mengatasi rintangan dan menghadapi tantanಞgan yang diberikan hidup kepada Anda. Selain keharmonisan dan kemampuan menyampaikan cinta.

"Dia sangat suka berada di dapur. Biasanya🥀 dia memasak di rumah, tapi ka🙈rena saya selalu datang terlambat dari kantor, dia suka pasta.

"Kembali dari Malaysಌia dia menyiapkan saus untuk tagliatelle dan itu adalah salah satu yang terbaik yang saya cicipi!"

Read More