Dominasi Ducati di MotoGP Thailand: Bagaimana ini Terjadi?
Ducati terus mඣemecahkan rekor di MotoGP, yang terbaru di Spr𝓡int Race Grand Prix Thailand.
Musim dominasi Ducati berlanjut pada hari Sabtu di Grand Prix MotoGP Thailand 20❀🅰24 saat menduduki delapan tempat teratas dalam sprint.
Setelah mengunci enam posisi teratas di GP Australia akhir pekan lalu untuk menjadi pabrikan pertama yang melakukannya sejak Honꩲda pada tahun 1997, Ducati mempererat cengkeramannya di grid 2024 pada hari Sabtu di Buriram.
Dengan kemenangan Enea Bastianini di depan Jorge Martin dan Francesco Bagnaia, ia menikmati penguncian podium pada hari Sabtu paꦗda Sprint.
Namun, prestasinya bahkan lebih jauh lagi, dengan kedela🌌pan pembalapnya mengunci delapan tempat teratas, dengan Marc Marquez di posisi keem🦩pat diikuti oleh Alex Marquez, Franco Morbidelli, Marco Bezzecchi, dan Fabio Di Giannantonio.
Ini adalah pert🦋ama kalinya produsen melakuka♈n hal ini dalam kapasitas apa pun sejak Honda di Barcelona pada tahun 1996.
Pembalap non-Ducati pertama adalah Brad Binder dari KTM, yang mencetak satu poin di posisi kesembilan, namun terpaut 13,692 detik dari kemenangan dan dua detik dari Di Giannantonio di ak🌼hir rangkaian Ducati🍬.
D✱ari sudut pandang Binder, dia tidak memiliki harapan untuk tetap bertarung melawan Desmosedici mana pun jika cengkeraman pada RC16 miliknya hila🍌ng.
"Yah, saya bisa bertarung dengan mereka dengan ban baru," katanya. “Tetapi saat grip itu hilang, saya tidak punya༺ alat untuk melakukan apa pun lagi.
“Agak su🌳lit. Saya benar-benar ingin terlibat dalam pertarungan Ducati itu, tetapi m🌊inggu lalu sama saja.
“Bagaimanapun, kita memiliki peluang bagus besok untuk mencoba mencari tahu dan melangkah maju, dan mari terus berjuang dan lihat apa yaꦦng bisa kita lakukan.”
Pedro Acosta dalam beberapa putaran terakhir mer﷽upakan satu-꧟satunya pembalap yang mampu menyamai Ducati terdepan dalam hal kecepatan, dengan pendatang baru Tech3 itu berada di dalam lima besar di putaran awal sebelum terjatuh.
Penjelasannya mengenai dominasi Ducati hanyala💯h kekuatannya dalam jumlah dan fakta bahwa “tingk♚at berkendara rata-rata cukup tinggi” bagi para pembalap tersebut.
“Ya, dengan delapan motor,” jawab Acosta saat ﷽dit💧anya di mana Ducati membuat perbedaan.
“Itu masuk akal, karena kami memiliki pabrikan ♔yang hanya memiliki dua [sepeda].
“Kami [KTM] punya empat. Untuk itu, masuk akal sekali [men🍰gapa Ducati begitu kuat].
“Juga, rata-rata tingkat ꦉberkendara mereka cukup tinggi.
“Tetapi yang Anda miliki dari delapan [sepeda], Anda🍰 memiliki enam orang yang bisa melaju cepat, yang 🍬merupakan kasusnya, misalnya, level segalanya tiba lebih cepat ke level teratas.
“Kami selalu terlambat. Itulah yang me🌺mbuat mereka kuat karena pada akhirnya mereka memiliki lebih ban🀅yak informasi daripada orang lain.”

Joining wuqian0821.com in 2021 as an Ed🍎itor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.