Pertarungan MotoGP Thailand Bagnaia vs Marquez Dinilai

Pertarungan untuk kemenangan ant🀅ara Francesco Bagnaia dan Marc Mar🅰quez di MotoGP Thailand berakhir dengan kecelakaan yang dialami Marquez.

Francesco Bagnaia, Marc Marquez, 2024 MotoGP Thai Grand Prix. Credit: Gold and Goose.
Francesco Bagnaia, Marc Marquez, 2024 MotoGP Thai Grand Prix. Credit: Gold and Goose.
© Gold & Goose

Grand Prix MotoGP Thailand 2024 dimenangkan oleh Francesco Bagnaia dengan selisih 2,9 detik atas Jorge Martin, tetapi pertarungan utamanya terjadi antara Pecco melawan Marc Marquez untuk memimpin balapa adalah bagian paling int🔴ens dari balapan 26 lap.

Pertarungan antara keduanya memb🍷uat Marquez mencoba menyerang Bagnaia di tikungan terakhir lintasan Buriram, tikungan kanan yang ketat dengan gigi pertama. Bagnaia mampu menghadangnya di pintu keluar kedua kali.

“Marc melaju dari jauh dua kali ♓ke 🌄tikungan terakhir,” kata Laverty pasca-balapan di TNT Sports.

“Dia brilian, dan yaඣkin dia bisa menghentikannya tanpa harus menundukk♕an kepala atau membahayakan Pecco.

“Gerakan cuꦯt-back dari Pecco bersih. Dia memberi Marc sedikit ruang.

"Kedua kalinya? Dia tidak mengang꧅gapnya ent🌱eng, dan dia sedikit menekannya.

“Anda bisa lihat Pecco menginginkan cut-back; Marc mencoba memarkirnya, dia mengejarnya ke arah tepi ওtrotoar.

"I﷽tu tidak kotor. Itu memberi tahu dia bahwa 'aku di sini, aku akan🔜 melawan'.

“Marc ingin berada di depan. Jika dia berhasil, dia 𒈔mungkin bisa menciptakan ritme yang bagus. Namun, itu tidak terjadi.”

Akhirnya, Marquez terjatuh tepat saat ia mendekati Bagnaღia di tikungan kesembilan. Ia bangkit 💝dan finis di urutan ke-11, tetapi kecelakaan itu mengakhiri harapannya untuk meraih kemenangan keempat musim ini.

Bagi Laverty, kecelakaan Marquez bukan karena terlalu memaksꦚakan ♋diri, tetapi karena mencoba memeras terlalu banyak tenaga dari ban depan.

"Dia tidak terlihat melewati batas," kata Laverty. "Dia hany🐻a meminta terlalu banyak dari ban depan. Wah, dia benar-bܫenar berusaha menyelamatkannya!

“Seperti tripod, lututnya tertancap di tanah. Kalau saja trotoar tidꦏak ada, lututnya mungkin sudah kembali. An🍬da melihat lututnya tergelincir di tanah.

“Sayangnya, itu adalah kesempatannya unꦆtuk meraih kemenan🌺gan.

"Saya tidak melihat banyak kesalahan. Dia mungkin menyentuh pedal gas hanya untuk menjaga momen🌄tum. Dia hampir menjaganya tetap tegak."

Kecelಞakaan Marquez membuat Bagnaia unggul lebih dari dua detik atas Jorge Martin, merupakan kemenangan Grand Prix kesembilannya musim ini dan menutup defisit poinnya terhadap Martin di kejuaraan menjadi 17 dengan dua 𒀰putaran tersisa.

“Dia mengalami beberapa momen yang membuatnya gugup,”�🌺� kata Laverty tentang balapan Bagnaia.

“Namun ia tetap te🐓nang dan menemukan ritme yang tidak dapat ditandingi oleh [Jorge] Martin. P൩ecco [Bagnaia] tampil luar biasa.”

Martin sempat memimpin 🐬di awal, tetapi melakukan kesalahan yang akhirnya membawa Bagnaia, dan pertama𓂃-tama Marquez, kembali ke persaingan kemenangan.

“Jorge melaju lebih awal, seperti dia memacu motornya di putaran pembukaan,” kata Laverty. “Celah di 💞papan pitnya akan semakin mengecil, jℱadi dia tahu Pecco akan datang.

"Dia mencoba sedikit menin🐼gkatkan permainannya. Di🀅a mengerem terlalu dalam."

Menjelaskan insiden yang membuat Martin menyerahkan posisi terdepan kepada Bagnaia di tikungan ketiga, Laverty berkata: “Jorge tidak bisa mengurangi kecepatan di tikungꦡan terakhir, seperti yang bisa dilakukan Pecco. Ia menyerahkan dua posisi.

“Dia memperhatikan Marc dan Pecco dengan saksama, tetapi mengakui bahwa mereka pun🔯♕ya ritme.

“Saya khawatir dengan Jorge karena dia sering melebar, ꧟jauh di Tikungan 1 dan Tikungan 3. Kalau dia terus melaju, dia pasti akan terguling!

"Keputusan yang t𝕴epat untuk puas dengan posisi kedua, dalam hal kejuaraan. Kehilangan poin, tetapi membawa pulang kemenangan.

“Ada baꦦnyak risiko, tetapi dia mengataཧsinya dengan baik.”

Read More