Fabio Quartararo telah memenangkan 12 Grand Prix, namun ia me🔴nganggap finisnya di posisi ke-11♏ pada MotoGP Solidarity Barcelona akhir pekan lalu sebagai "salah satu balapan terhebat saya".

Pembalap Prancis itu kehilanganꦆ po🔯in di Sprint Race hari Sabtu setelah mengalami kehilangan grip yang parah di akhir balapan.

Hal ♈itu mendorongnya untuk mencoba ban belakღang berkompon Hard untuk Grand Prix.

“Kami mencoba ban belakang kompon keras 💜yang belum pernah kami coba🌠 selama akhir pekan,” kata Quartararo.

🌳“Saya rasa itu pilihan yang tepat, tapi kami tidak punya grip, dan saya punya [Marco] Bezzecchi di depan dengan ban be🌱lakang kompon Soft yang terus mengalami wheelspin sepanjang balapan dan masih punya grip lebih baik dari saya di akhir.

"Jadi, jelas kami tahu apa yang kurang, kami tahu apa yang harus ditingkatkan, tetapi sejujurnya, saya pikir saya berhasil melakukan salah satu balapa🌠n terhebat saya.

“Kami finis hanya 10 detik dari posisi teratas, meskipun posisinya tidak terlalu bagu꧂s, tetapi saya rasa kami bisa senang dengan hasil balapan yang kami raih.”

Pada hari Sabtu, sebagian besar pembalap menganggap ban 🦹belakang kompon Soft sebagai pilihan yang sah untuk balapan jarak penuh karena penurunan yang dialami di Sprint.

Namun, Quartararo mengatakan dia tidak terkejut melihat Francesco Bagnaia, yanꦿg akhirny💫a memenangkan perlombaan, menggunakan ban belakang Soft.

“Saya tꦓahu Pecco [France♎sco Bagnaia] akan menggunakan ban Soft, karena [apa yang harus ia korbankan],” kata Quartararo.

“Kecepatannya luar biasa, dan saya tidak menyangka [Jorge] Martin akan menggunakan ban ൲belakang kompon Medium, karena menurut saya, Medium memiliki penurunan yang sama dengan ban kompon Soft, tetapi 𝕴potensinya lebih kecil.

“Dan yang keras, saya tidak tahu, tapi kemarin Alex [Rins] m𒁏enggunakan ban Medium, saya menggunakan ban luna𒅌k, kami berdua mengalami penurunan yang luar biasa.

“Jadi saya memutuskan untuk mencoba hard, dan💟 tidak ada ruginya pada akhirnya, dan hanya beberapa informasi.”