Dilema Pembalap MotoGP Hadapi Tes Covid Pra-Balapan

Bagi banyak pembalap, salah satu momen paling menegangkan dari akhir pekan MotoGP kini bergeser ke tes PCR saat penerbangan atau memasuki paddock.
Dilema Pembalap MotoGP Hadapi Tes Covid Pra-Balapan

Jika kita bertanya kepada banyak pembala🎶p MotoGP apa momen yang 🍌paling menegangkan dari akhir pekan 5 tahun lalu, kebanyakan mereka pasti akan menjawab momen sebelum balapan atau kualifikasi. Tapi di tahun 2022 ini, semuanya berubah total.

Meski pandemi Covid sudah mulai m𝓀ereda secara medis, banyak negara masih memerlukan hasil tes PCR negatif, yang diambil sebelum keberangkatan sebagai persyaratan penting untuk memasuki suatu kawasan.

Salah satunya adalah Qatar, tempat pembuka musim MotoGP akhir pekan ini, yang baru-baru ini mengumumkan bahwa tes PCR pra-penerbangan harus dilakukan selambat-lambatnya 48 jam sebelum keberangkatan, sebagian besar negara mengiz𒉰inkan 72 jam.

Jika pembalap atau siapa pun mendapatkan hasil PCR positif dalam keadaan seperti itu, maka ia harus keluar dari akhir pekan balapan b🅠ahkan sebelum dimulai.

Begitu juga untuk balapan di Eropa, yang meski bisa ditempuh dengan perjalanan darat, seorang pembalap atau anggota tim lai♊nnya harus menunjukkan hasil negatif untuk masuk ke paddock MotoGPಌ.

Pembalap Ducati Lenovo, Jack Miller, tahu benar bagaimana rasanya gagal terbang karena 🎐hasil PCR positif membuatnya tidak bisa menghadiri pelunc🌠uran tim yang direncanakan Ducati di Italia.

"Seperti yang Anda tahu, saya tertular Covid di peternakan saya. Saya tidak pergi ke mana pun, saya tidak melakukan apa-apa, dan entah bagaimana saya masih be💙rhasil tertular di sana," kata Miller.

Pengalaman seperti itula🦄h yang membuat menjal🥂ani tes Covid sebelum acara menjadi momen paling menegangkan di akhir pekan balapan.

"𒆙Ini cukup menakutkan sebagai pebalap, karena jika Anda harus melewatkan balapan karena itu, itu tidak akan menyenangkan," katanya.

"Jadi itu membuat kami gugup, tapi memang begitu. Ini bagus untuk membuat kejuaraan bergerak, dan kami hanya har🔯us mencoba dan tetap seaman mungkin, sekarang lebih dari sebelumnya."

Juara dunia Fabio Quartararo merasa bahwa bahꦬkan dengan setiap tindakan pencegahan yang diambil, Covid sulit dikendalikan bagi pengendara yang terus-menerus berkeliling dunia.

"Soal Covid, saya hanya bisa berharap saja," kata pria asal Prancis itu. "Saya sudah tekena sejak lama, tapi saya tahu Anda bisa ♚terpapar lagi. Anda bisa tertular di mana-mana. Jadi ini tidak bisa kita kendalikan."

Meskipun Qatar memerlukan tes PCR pra-penerbangan, setelah diberikan izin masuk ke negara tersebut, pe🍬mbatasan telah dilonggarkan dibandingkan tahun lalu ketika sistem 'gelembung' diberlakukan yang membatasi anggota paddock ke hotel yang ditunjuk dan jalur Losail.

"Saya tidak keberatan dengan semua bubble itu, itu tida🐻k buruk," kata Miller. "Pada akhirnya, saya tidak keluar dan melakukan apa pun.

“Jadi itu tidak terlalu mempengaruhi kami, kecuali kami tidak harus mengejar bus ke trek. Se🌱nang memiliki kebebasan untuk pergi ke trek saat Anda mau. Sepertinya segalanya semakin mudah, jadi aku tidak mengeluꦅh."

Juara dunia delapan kali Marc Marquez, pebalap lain yang sebe🍸lumnya terkena Covid, menunjukkan bahwa longgarnya pembatasan akan membuat seseorang lebih mudah terpapar virus d🎉ibanding sebelumnya.

"Memang benar faktor lain musim ini bisa jadi Covid. Saya [terjangkit] Covid musim ꦕdingin ini dan itu seperti flu, tetapi sekarang dengan semua [tes PCR] kami harus berhati-hati," katanya.

“Tetapi kadang-kadang akan sulit karena sekarang kami memulai kembali dengan hal-hal s🌃eperti acara sponsor, wawancara. Hidup akan kembali normal dan saya pikir cepat atau lambat kejuaraan perlu bergerak juga ke cara normal, agar lebih adil bagi semua orang.

“Karena kalau tidak, seperti yang sudah kita lihat di tes Malaysia, beberapa mekanik – bukan dari Honda – [tidak bisa terbang ke Indonesia]. Tapi kita berharap untuk dunia umum s♌emuanya kembali normal dan sepertinya kita berada di jalur ya🍷ng benar."

Valentino Rossi dan Iker Lecuona sama-sama melewatkan balapan MotoGP selama 2020 karena C💝ovid.

Read More