MotoGP Indonesia: Mir Tidak Menemukan Hal Positif dari FP2

Jika seseorang memberi tahu Anda bahwa Pol Espargaro, Francesco Bagnaia, Joan Mir, dan Marc Marquez berd⛄ekatan di lembar waktu, hal yang terlintas dalam pikiran adalah mere🍃ka memperebutkan empat besar. Well, faktanya jauh dari itu.
Keempat pembalap benar-benar tercecer dari puncak dengan Espargaro memimpin kuartet di P19, yang💟 datang setelah memuncaki FP1 di Sirkuit Jalanan Mandalika yang baru.
Saat Alex Rins berhasil𝓡 menempati urutan ke-10 pada upaya terakhirnya di FP2, Mir justru tercecer di posisi ke-20 setelah bendera kuning menghalanginya untuk memperbaiki catatan waktu dan posisi🐻nya.
Bukan hanya bendera ku💃ning yang terbukti menyulitkan, Mir juga menderita masalah mekanis di awal sesi, yang merupakan alasan besar mengapa dia berlari terakhir.
Mir berkata: "Se𝓡jujurnya, FP2 sulit. Kami memiliki beberapa masalah mekanis dan juga beberapa masalah dengan rem depan. Itu b💮ukan FP2 terbaik.
“Kemudian dengan ban lu🌼nak saya tidak dapat meningk꧅atkan waktu putaran karena bendera kuning.
"Setiap kali💮 saya semakin cepat, ada bendera kuning 🧜di trek dan saya harus melambat. Tidak ada yang positif dari FP2 ini. Tidak banyak yang bisa dikatakan."
Ditanya apakah itu masalah mekanis yang sama dengan yang dia temui selama pengujian pra-musim, Mir menambahkan: "Tidak, masal🍎ah mekanis adalah hal yang berbeda. Keluar pertama adalah sesuatu yang berbeda yang tidak dapat saya bicarakan.
“Tentang medium belaka𒊎ng (ban), sulit untuk membuat ban itu bekerja untuk kami. Saya tidak bisa membuat banyak lap karena masalah ini. Saya pikir ban ini menjadi lebih baik dan lebih baik jika Anda melakukan banyak lap, jadi ini tidak begitu positif hari ini.
"Hal baiknya adalah ketika kami memasang ban lunak, perasaan ▨itu segera kembali, bahkan dengan masalah itu. Saya pikir ada ruang besar untuk perbaikan."
Meski melalui hari pertama yang sulit, Mir menemukan peningkatan dari sisi aspal trek yang tidak lagi terlepas dan terlemp💧ar ke para pembalap 🐼seperti yang terjadi saat tes pra-musim.
"Batu-batu yang muncul selama tes, saya tidak bisa m🐲erasakannya," kata Mir. “Ketika saya tertinggal di exit Tikungan 1 di FP2, saya merasakan batu-batu kecil tapi tidak sebesar batu-batuan di tes.
“Bagi saya treknya bisa dikendarai dan kami akan bisa balapan. Grip antara bagian baru dan yang lain se💯dikit berubah karena setiap kali aspal baru seperti hari in𒅌i gripnya sedikit berkurang.
"Tapi ♏ini menjadi sedikit lebih baik setiap saat. Sa🦩ya pikir ini normal."

Joining&n🗹bsp;wuqian0821.com in 2🐠021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.